Memegang idealisme itu laksana MENGGENGGAM BARA API..Tak banyak orang mau melakukannya.. Sebab, hanya sedikit yang sudi bersusah-susah mencari perlindungan telapak tangan AGAR TAK MELEPUH..

Selasa, 15 Mei 2012

MIMPI


Lampu merah bb ku menyala menandakan ada beberapa bbm yang masuk dan harus ku baca. Ternyata bbm tersebut berasal dari grup FK Unila 04.. berita menggembirakan terlihat dari salah seorang teman yang telah diterima di PPDS Obsgyn dan pastinya dia adalah seorang calon ahli obsgyn.. ada lagi di rubrik bagian lain yang membicarakan penatalaksanaan penyakit.. konsensus-konsensus yang mesti dilaksanakan secara prosedural.. dan algoritma penatalaksanaan pasien gawat darurat.. sepertinya hal-hal seperti itu membuatku semakin merasa orang yang paling bodoh.. memang aku terasa yang paling bodoh.. hanya sepintas teori saja yang aku tahu sedangkan secara praktis aku sangat kurang tahu..
Pengajar itulah profesi yang aku pilih dan aku geluti saat ini.. profesi itulah yang telah mengantarkan aku kepada kesuksesan yang pertama yakni lulus profesi dokter tanpa adanya suntikan dana dari kedua orang tua.. lalu kesuksesan yang kedua yakni aku telah membuat rumah sendiri dan tabungan haji kepada orang tua ku apabila kesuksesan tersebut dinilai dari nilai finansial.. aku yang setiap harinya berkutat dengan spidol dan papan tulis mencoba menjadikan mimpi menjadi kenyataan.. yang terkadang merasa iri kepada teman-teman dengan sejuta pengalaman klinik karena sudah hampir 2 tahun aku tidak pernah jaga di rumah sakit hanya berkutat di depan papan tulis putih yang telah menjadi saksi perjuangan hidup yang tidak mengenal capek sakit dan patah semangat..
Terkadang aku sangat memimpikan menjadi ahli kardiologi atau ahli interna atau ahli saraf yang menghantarkanku kepada keilmuan yang lebih tinggi.. entah kenapa setiap orang yang sudah lulus profesi dokter menginginkan pendidikan dokter spesialis.. mungkin dengan mengikuti pendidikan tersebut seorang dokter dikatakan sangat pandai..sangat pintar.. padahal tidak seperti itu adanya..  IPK yang tidak mencukupi skill yang tidak mumpuni pun bisa masuk apabila ada koneksi dan relasi serta dana yang cukup untuk pembiayaan semasa pendidikan.. tidak heran bahwa biaya kesehatan untuk konsultasi dokter spesialis sangat mahal karena biaya pendidikannya pun mahal..
Aku yang tiap harinya berkutat dengan spidol biru, hitam dan merah terkadang menginginkan kondisi seperti itu.. menginginkan mencapai ilmu spesialistik.. akan tetapi entah mengapa keinginan itu terasa berat ketika melihat pembiayaan yang sangat tinggi, persaingan yang ketat dll..
Kini aku hanya berusaha berdoa yang terbaik.. karena hanya itulah yang bisa aku lakukan saat ini..

3 komentar:

Anonim mengatakan...

sebenarnya Allah tidak akan memberi tanggungjawab kepada seorang manusia jika ia tak mampu menjalaninya. mungkin jalan yang ditunjukkan kepadanaya bukan dari Akal seperti yang anda miliki,,tapi dari kelebihan materi,,dan sesungguhnya mungkin itulah jalan yang mengantarkan dia kepada membantu sesama,,yang penting niat kita.

Andrie Febriansyah mengatakan...

dok,ku yakin suatu saat jalan kesana ADA untuk orang yang sabar.

ISWANDI DARWIS mengatakan...

Terima kasih atas saran dan masukannya.. :)
Maaf baru dibalas