Memegang idealisme itu laksana MENGGENGGAM BARA API..Tak banyak orang mau melakukannya.. Sebab, hanya sedikit yang sudi bersusah-susah mencari perlindungan telapak tangan AGAR TAK MELEPUH..

Selasa, 16 Juli 2013

BABAK BARU, PERJUANGAN BARU, PPDS INTERNA UGM JULI 2013


Alhamdulillah, minggu pagi di Jogja, Kota pelajar. Hari ini tanggal 7 Juli 2013. Aku sudah kesekian kalinya datang ke kota pelajar ini. Tetapi dibenakku tidak pernah terfikirkan akan sekolah lagi 4-5 tahun kedepan. Terasa masih tidak percaya aku harus sekolah lagi.entah mengapa perasaan ini masih bingung, aku sangat bingung. Harus memulai dari mana. Membuka lembaran baru yang masih putih belum ada coretan sama sekali. aku benar2 hijrah dari lampung ke jogja untuk 4-5 tahun ke depan. Kepindahan ku ini memang benar2 pindah dan hanya menyisakan kenangan dan buku2 kliah yang mungkin masih bisa dipakai. Aku harus berjuang lagi seperti aku kuliah di lampung 6 tahun lamanya. Tetapi sekolah kali ini sedikit terasa lebnih berat. Karena jenjang yang aku ambil ini membutuhkan pengorbanan banyak, pikiran, tenaga, finansial. Aku yakin bisa melewatinya dengan izin Allah SWT dan doa orang tua.
Tidak pernah terfikir oleh benakku untuk sekolah Sp. Yang ada dipikiran ku saat aku masuk dosen adalah lanjut S2 ke luar negri. Dengan modal TOEFL 420 aku melangkah menyusun mimpi. Akan tetapi impi tinggal mimpi. Setelah berjuang keras untuk sekolah ke luar negri dan hasil pencapaian TOEFL 481 aku memutuskan untuk sekolah Sp. Dan ternyata Allah SWT memiliki jalan dan rencana lain. Bahwa aku harus sekolah Sp terlebih dahulu.
Atas saran kakak yang selama ini membimbing ku (dr.Dwi Indria A, M.Sc) yang saat ini sedang residen Dermato Venereologi di UI aku di kuatkan untuk melangkah. Dengan kendala biaya dan lain sebagainya aku diyakinkan untuk melangkah. Bismillah. Entah mengapa langkah itu semakin mantap. Jalan itu semakin terang. Dan cahaya-cahaya yang gemintang itu semakin menerangi niat yang sudah bulat. Aku berangkat ke Jogja dengan modal pas-pasan bahkan mengutang. 4 bulan yang lalu (Januari-April) memang sedang musim panceklik. Kerjaan di luar kampus sepi. Jaga klinik sudah penuh. Dan honor-honor di kampus belum keluar. Aku tetap melangkah dengan dukungan seseorang yang selalu hadir disaat aku kesulitan dia lah yang selaa ini memberikan semangat untuk aku melanjutkan sekolah. Aku memutuskan untuk memilih Program Studi Ilmu Penyakit Dalam UGM.
Perjalanan pertama ke UGM aku berniat untuk ikut PAPS dan AcEPT. 3 hari aku di Jogja. Sekaligus untuk melihat medan perjuangan. Alhadulillah skor PAPS 589 (minimal skor 500) dan AcEPT 276 setara dengan TOEFL 503 (minimal skor 209). Dengan bermodalkan skor yang alhamdulilah tersebut aku terus melangkah. Aku serahkan semua persyaratan yang ada ke KPTU pada awal april 2013 (persyaratan bisa di lihat di ppds.fk.ugm.ac.id).
Setelah itu aku pulang ke Lampung untuk persiapan tes 22-26 April 2013.
 Berikut jadwalnya
Senin, 22 April 2013: Tes akademik dan tes psikiatri
Selasa, 23 April 2013: Tes Kesehatan (EKG, darah, mata)
Rabu, 24 April 2013: Journal reading
Kamis, 25 April 2013: Wawancara

Untuk mematangkan persiapan aku datang hari kamis 18 April 2013 dan menyewa kamar yang berdekatan dengan lokasi ujian.
Hari pertama dimulai. Tes akademik terdiri dari 100 soal ujian dari tiap-tiap divisi (kardiologi, endokrin-metabolik, hemoto-onko, pulmonologi, alergi-imunologi, tropik infeksi, ginjal-hipertensi, gastroenterohepatologi, geriartri, psikosomatis, reumatologi). Soal-soal ujian tersebut adalah soal ujian yang kita temukan pada praktek sehatri-hari. Kita bisa belajar di standar pelayanan PAPDI, buku ajar IPD, atau lebih bagus lagi dari buku HSC yang dibuat oleh mahasiswa FK UGM. Dengan belajar giat dan dikorelasikan dengan kondisi klinik di lapangan insya Allah bisa. Untuk tes psikiatri (MMPI) ini yang paling sulit menurutku. Karena kita dites dengan ratusan pertanyaan yang pada dasarnya akan dilihat kepribadian kita. Tipsnya ya kita harus konsisten dalam menjawab.
Hari kedua tes kesehatan. Disini kita harus datang lebih pagi karena pasti ngantri. Kemarin aku agak siang dan selesainya pun siang. Pada hari ini juga aku diminta datang ke bagian untuk mengambil journal untuk rabu dipresentasikan. Alhamdulillah aku dapat journal tentang obat kardiovaskuler. Sesampainya di rumah aku langsung buat presentasi jurnal. Semalaman aku berusaha untuk tampil dengan baik. Tipsnya adalah kita harus mengetahui mengenai metodologi penelitian. Harus kuat di metpen karena banyak pertanyaan seputar metpen.
Hari ketiga tes journal reading. Aku dapat giliran ke 4 untuk maju. Tips saat presentasi, memakai pakaian rapi, tapil dengan baik (gesture, tata bahasa, sopan santun). Ada 5 pertanyaan yang diajukan dan pertanyaan tersebut mengenai metpen dan teori pada penelitian tsb. Alhamdulillah dari 5 pertanyaan tersebut aku bisa menjawabnya. Atas izin Allah SWT dan doa orang tua.
Hari keempat tes wawancara. Menurutku ini tes yang paling sulit dan menentukan. Aku mendapatkan giliran ke 11. Pertanyaan wawancara tidak ada teori. Yang paling penting adalah mengapa kita mengambil Sp tsb dan setelah lulus mau bakti seperti apa. Aku ditanya apa yang dipersiapkan untuk sekolah. Aku menjawab ada 4 hal yang dipersiapkan (mental, fisik, akademik dan finansial). Insya Allah kalau Allah ridho pasti ada jalannya. Jangan gugup saat wawancara tampil percaya diri saja yakinkan bahwa kita sudah cukup baik untuk sekolah lagi.
Alhamdulillah tes sudah selesai. Aku langsung pulang dan ternyata ada tugas lain di jakarta harus menghadiri item reviewer. Alhamdulillah dapat tambahan untuk ongkos pulang.
Sebulan sudah berlalu. Pengumuman belum launching juga. Sebelumnya pihak panitia penerimaan mengatakan bahwa kegiatan akademik akan ulai pada tanggal 1 Juli jadi pengumuan diusahakan pertengahan Juni. Sampai pertengahan Juni pengumuman belum ada juga. Aku bingung karena aku tidak tahu harus kemana lagi kalau tidak lulus.
Tanggal 28 Juni adalah hati yang paling berkesan di bulan ulang tahun ku. Aku mendapatkan bbm picture capture dari salah seorang temanku asal jogja. Ada nama ku tercantum sebagai peserta yang lulus untuk residen interna UGM. Langsung menghubungi ortu sebagai ungkapan rasa syukur. Terima kasih Ya Allah sudah dipermudahkan jalan ini. And finnally, the real life has just been started. I must complete the way that I chose before. Thanks Allah, Mother n father My family.
Dan hari ini hari minggu. H-1 perjuangan dimulai. Bismillahhirrohmanirrohim.

21 komentar:

Unknown mengatakan...

Slm kenal yaa. Sy florencia. Dokter umum. Yg ingin mencoba ujian ppds inteena ugm. Buju yg dipelajarin apa aja y? Hsc itu apa? Pendftran buka d webs apa y? Trims

Unknown mengatakan...

salam kenal juga..hsc itu kumpulan catatan kuliah mahasiswa UGM..sangat membantu sekali untuk belajar karena soal2 ujiannya kebanyakan dari situ..semoga berhasil..

Anonim mengatakan...

Mas saya mau tanya bagaimana caranya agar utang status sy tinggal sekilo

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum, pak Darwis, saya semester depan InsyaAllah akan mengikuti test ppds interna FK UGM, apakah ada kumpulan soal soal ujian sebelumnya? Agar saya bisa mepersiapkan lebih lanjut untuk ujian ini.. terima kasih..

Unknown mengatakan...

Walaykum salam..kebetulan saya tdk punya mas..cukup baca di buku papdi saja..smoga sukses..

Noah mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Noah mengatakan...

Assalam mualaykum. Selamat menempuh perjalanan baru sebelumnya dok.. saya ingin tanya untuk pelatihan seperi acls, imels, dsb juga menentukan kelulusan? kalau ya, apa saja yg wajib ya? tks. sukses

Unknown mengatakan...

walaykumsalam.. kurang berpengaruh sepertinya, karena tidak menjadi syarat..karena teman saya gak ada yang ikut pelatihan tsb lulus2 aja.. yang penting luruskan niat..berdoa.. mudah2an lulus ya..

Dina mengatakan...

Ass dok, waktu wawancara dokter jawab apa ketika ditanya alasan memilih spPD dan bakti stlh lulus?
Makasih

Unknown mengatakan...

Alasan memilih Sp.PD krn ilmu tsb berkembang perlu byk org yg konsen dibidang tsb..krn saya dosen di fk unila saya ingin mengembangkan penyakit dalam di fk unila..

Unknown mengatakan...

selamat malam dok.. saya mau tanya, untuk pendaftaran ppds interna fk ugm apa saja syaratnya? saya coba2 buka web ppds.fk.ugm.ac.id tidak bisa dibuka >.< terima kasih..

Unknown mengatakan...

Massyaallah inspiratif bgt dok.bangga punya guru mempunyai semangat juang tinggi.berprestasi di dalam keterbatasan.doakan doj semoga bisa mengikuti rekam jejak utk melanjutkan pendidikan spesialis

Unknown mengatakan...

selamat ya ka darwis moga sukses. Slm dr ixora dan felix tigris pramuka osis angkatan 2006 ka..n ka hendra juga..ayo kalo ada wktu luang kumpullah dgn kita...ditunggu kbrnya

Unknown mengatakan...

selamat ya ka darwis moga sukses. Slm dr ixora dan felix tigris pramuka osis angkatan 2006 ka..n ka hendra juga..ayo kalo ada wktu luang kumpullah dgn kita...ditunggu kbrnya

Unknown mengatakan...

@ tri paramita : bisa kok ada syaratnya coba dibuka lagi mgkn lg off line kmrn
@ rifki : hayo segera sekolah
@ Prapti vida : insha Allah nti maen ke baceta

M@ri@ mengatakan...

Selamat malam. Syarat minimal acept score 209. Kalau score aceptnya 174 bisa lulus seleksi administrasi tidak ya?

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum dok, maaf sy dari kalbar ingin melanjutkan ppds interna ugm, apa boleh info untuk buku2 HSC itu bisa didapat dimana dok?kemudian, biasanya kuota yg dibuka itu sekitaran berapa dok?tks byk sebelumnya

Dhika mengatakan...

Aslkm dok.untuk msk ppds interna apakah hrs ada gelar Msc karena ktnya hrs mahir metpen.. Ada buku yg disarankan tidak dok untuk metpen. Terimakasih

Unknown mengatakan...

@Maria Dwi : Syaratnya >209
@Sari Eka : buku HSC itu sebenernya kumpulan catatan kuliah FK UGM. tapi karena skrg sistemnya blok jd tersebar. kuotanya 13-15 orang..
@Unknown: ga mesti..belajar metopen kan ga mesti hrs S2 kan..

fradatarigan mengatakan...

Selamat sore dokter iswandi...
Mau bertanya, dimana ya bisa kita beli buku hsc nya?
Terimaksih sblmny..

S.N.Hayati mengatakan...

Pak iswandi untuk rekomendasi apakah mempengaruhi kelulusan ya? Sekarang saya baca syaratnya harus ada rekom online juga dari dosen di jenjang kuliah sebelumnya. Yah soalnya saya termasuk mahasiswa yang biasa2 saja waktu kuliah s1, takutnya dosen dah pada lupa, dah agak lama juga lulusnya.