
Kampungku terletak disebuah daerah perkampungan yang menyempil di sebuah kota tangerang yang cukup ramai..cukup sesak dengan pendatang yang ikut mengais rezeki di pabrik sekitaran kota.. .yang sudah tidak berbentuk kampung lagi menurutku..karena kampung terkesan sebuah daerah dimana persaudaraan dipegang teguh dan kegotong royongan merupakan nafas hidup ketika ada permasalahan yang ada dalam masyarakat..kampungku dulu hanya tanah liat yang akan becek dan banjir ketika musim hujan datang..kampungku dulu banyak sekali aktivitas kemasyarakatan saling-tolong menolong kerja bakti dan apapun itu namanya yang notabenenya mempererat silaturahim antar sesama..
Kampungku dulu dipenuhi dengan anak-anak yang gemar main petak umpat tiap malam selepas mengaji..disibukkan dengan aktivitas bermain kesana-kesini saling hilir mudik yang memenuhi warna-warni kehidupan malam..setiap minggu pagi kampungku dipenuhi oleh suara anak laki-laki sebaya umuran 6 – 12 tahun yang berbondong-bondong berjalan menuju lapangan hijau untuk berlatih sepak bola. Lebih istimewa lagi ketika bulan ramadhan tiba..kampung ku begitu meriah menyambut datangnya bulan suci itu..begitu hangat hampir tiap rumah selalu tercium wangi semerbak rendang, opor dan makanan-makanan khas bulan ramadhan..
Anak kecil sibuk dengan aktivitasnya membuat gelondongan. Gelondongan adalah mainan khas ramadhan yang terbuat dari kayu yang dapat dikreasi se kreatif mungkin menggunakan sandal jepit untuk memuat ban..begitu menakjubkan suasana ramadhan dikampung ku.. sore harinya ibu-ibu sebagian disibukkan dengan aktivitas di rumah untuk memasak dan sebagian sibuk di masjid mempersiapkan sajadah untuk sholat isya dan taraweh..masjid kampung penuh sesak oleh anak-anak, remaja, sampai dengan usia tua..oleh karena itu saat sore hari harus memboking tempat dulu untuk dapat di posisi shaf paling depan..kalau tidak seperti itu akan sholat taraweh diluar masjid..begitu meriah yang aku lihat dan rasakan saat romadhon..
Anak-anak disibukkanan dengan catatan selama ramadhon yang merupakan kegiatan sekolah pemantau kegiatan ibadah selama ramahdon..tidak ketinggalan juga warungg dadakan yang didirikan oleh penduduk sekitaran masjid yang menjajakan jualannya berupa es campur, empek-empek asinan dan lain-lain yang ikut mewarnai indahnya ramadhon..indah sekali suasana dulu 10 tahun yang lalu..mungkin 15 tahun yang lalu..
Tapi sekarang saat aku sudah merampungkan studi ku..aku lihat suasana yang sangat berbeda..jalanan yang becek itu sudah tidak ada lagi semua jalan sudah di papin blok..hanya ini yang bisa aku banggakan pada perubahan itu..disisi lain..muda-mudi tanggung hampir setiap malam disibukkan dengan sesuatu yang sangat tidak penting..mereka disibukkan dengan selinting benda mirip rokok kecil yang dihisap bergantian oleh temen2nya di warung sekitar rumah..apabila malam telah larut mereka mencekik botol putih yang membuat GCS bernilai dibawah 10..mereka itu sampah..yaa sampah masyarakat yang seharusnya didaur ulang agar dapat berguna..muda-mudi wanita nya tidak kalah saing..mereka bersolek dan memajang auratnya di depan rumah..mendatangkan rekan sekolahnya untuk bertandang ke rumah..mereka tidak ayalnya hanya seorang anak-anak yang baru mengenal lawan jenis yang berpikiran “dewasa”.. yang aku herankan ialah mengapa orang tua mereka tidak memberikan contoh yang baik..mereka berkunjung hingga larut malam sampai pukul 12 malam..dan tidak pernah ditegur ..yang aku herankan lagi ada tokoh masyarakat yang sangat tersohor sekampung ku..membiarkan anak lelakinya diluar tanpa ada tindakan apapun dari tokoh masyarakat tersebut..
Mirisss
Suasana ramadhan sudah tidak terasa lagi..dahulu suasananya sangat kental dengan aroma islami..tetapi saat ini..pada awal ramadhan pun shaf masjid sepi..lantai 2 dan 3 masjid yang dulu selalu penuh saat ini gelap tanpa jamaah..jangan kan itu, shaf hanya ada 5 – 6 baris saja..yang hanya diisi oleh orang-orang uzur usia 40 tahun keatas hanya beberapa usia anak dan mirisnya usia muda tidak ada yang melengkapai jamaah sholat itu..
Usia muda disibukkan dengan ngumpul-ngumpul di pojok2 rumah bergumul sesama dan bergosip ria mereka ditemani dengan aroma sedap parfum2 yang sangat menyengat di hidung yang membuat lelaki manapun melayang terbang apabila didekat mereka..
Sudah tidak ada lagi anak-anak yang bermain gelondongan..dulu tradisi gelondongan itu berlangsung antara waktu maghrib dan isya..biasanya kami berkumpul di sekitaran masjid dengan membawa gelondongan masing2 dengan corak yg variatif..corak tersebut mewarnai gelapnya malam dengan nyala lampu lilin yang di letakkan di masing2 kaleng gelondongan tersebut..begitu indah dulu..tapi sekarang anak-anak kecil ikut-ikutan dewasa..usia 12-17 tahun mereka gunakan untuk berkumpul main2 nongkrong tidak jelas..bobrok, sudah jelas sangat bobrok
Sudah tidak aku dengar lagi kemeriahan ramadhan..tidak jelas lagi suasana shubuh dulu yang ramai dengan anak-anak yang membawa sajadah dan mukena bak orang2 di sekitaran pesantren.. damai itu telah hilang ditelan waktu.. yang ada saat ini hanyalah kemeriahan muda-mudi tanggung yang selalu memenuhi pojokan rumah, warung tempat nongkrong..
Lebih parahnya sudah ada orang yang di pidanakan tetapi masih saja penyakit masyarakat masih ada di sela2 pojok jalan..abangku seorang polisi yang kebetulan dibagian reserse dan kriminal..dia juga sulit untk menegakkan ketentraman di kampung ku lantaran serba tidak enak tangkap sana-sini karena apabila ada salah seorang yang tertangkap tangan, orang tua pemakai itu langsung datang ke rumah untuk meinta diringankan bahkan minta dibebaskan… untung nya saja abangku dinas bukan di daerah kampung ku..kalau iyah pasti itu sangat memberatkan hati abang..
Mudah2an ini bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua..begitu bobroknya akhlak manusia..hanya satu yang bisa membentengi kita yaitu keimanan dan ketaqwaan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar