Memegang idealisme itu laksana MENGGENGGAM BARA API..Tak banyak orang mau melakukannya.. Sebab, hanya sedikit yang sudi bersusah-susah mencari perlindungan telapak tangan AGAR TAK MELEPUH..

Sabtu, 26 Juli 2008

Skeptis

Sudah 3 tahun lebih aku ikut dalam organisasi ekstra kampus. Tetapi ada hal yang menurutku lucu dan kanak-kanak sekali. Orang-orang itu terlalu pragmatis memandang sesuatu permasalahan yang barang tentu permasalahan itulah yang menjadikan tolak ukur maturasi setiap orang. Ketika aku sedang menjabat di organisasi kampus aku selalu mendapatkan omongan-omongan yang kurang sedap di dengar. Ada juga yang memberikan saran melalui sms langsung.

Singkat cerita, aku urung kali mendapatkan omongan yang kurang enak karena aku mengikuti organisasi ekstra kampus yang menurut kebanyakan orang kurang baik. Siapa anda orangnya, berani-beraninya menjudge bahwa oreganisasi yang aku ikuti itu kurang baik. Parameternya apa? Anda kurang ilmiah dalam melakukan penilaian bung. Apakah anda cukup hebat sehingga dapat melakukan penilaian seperti demikian.

Manusia terlalu naïf dalam melakukan sebuah penilaian. Apabila ia ada dalam satu golongan yang belum tentu benar, maka ia akan memperjuangkan orang yang ada dalam golongan itu walaupun salah. Ikatan batin keorganisasian terkadang menutup mata untuk melihat kebenaran dan kejujuran. Gengsi pribadi dan organisasi menjadi parameter dalam melakukan sesuatu yang barang tentu belum diketahui kebenarannya. Aku sempat terhenyuh oleh tingkah laku orang-orang disekitarku yang selalu memandang aku bukan termasuk golongan mereka sehingga setiap yang aku lakukan itu pasti ada stigma didalamnya. Aku salah dimana. Aku kurang apanya. Sampai sekarang aku selalu dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan.

Manusia itu terlalu mengatakan dirinya hebat walaupun ia lemah. Manusia mendeklarasikan bahwa ia tahu dan pintar padahal ia tidak tahu dan dungu. Ia telah dibutakan dengan emosi dan nafsu semata tanpa menggunakan logika.

Manusia terlalu skeptis. Melakukan pemikiran yang mutakhir dengan otak yang primitif. Menggunakan mesin yang tidak pernah dirawat. Hidupnya dipenuhi virus yang terus menggerogoti ‘otak’nya. Anti virusnya tiada pernah up date selalu memakai barang kadaluarsa sehingga pemikiran yang dihasikan ortodok dan statis. Skeptis…

Tidak ada komentar: