Memegang idealisme itu laksana MENGGENGGAM BARA API..Tak banyak orang mau melakukannya.. Sebab, hanya sedikit yang sudi bersusah-susah mencari perlindungan telapak tangan AGAR TAK MELEPUH..

Kamis, 10 Juli 2008

WALIMAH

Hari ini hari rabu. Seperti pada jadwal biasanya kelompok liqo kami berkumpul di sekretariat PKS Cabang Bandar Lampung. pada pukul 4 sore saya baru bangun tidur siang. Menilik lalu meraih HP yang ada di atas karpet, saya mengirim sms kepada jo untuk menanyakan jadwal liqo hari ini ada/ tidak. Ternyata hari ini ada jadwal liqo. Saya bergegas ke kamar mandi untuk mengambill wudhu untuk menunaikan sholat ashar. Selepas solat ternyata kak edi (murabbi, red) miscall. Mungkin ini penanda beliau untuk mengingatkan kami bahwasanya hari ini ada liqo. Saya pun langsung mengirimkan sms kepadanya. “ siaaap otw”. Selesai mengirim sms tersebut sayapun langsung menyegerakan mandi. Setelah bersiap-siap, saat itu saya mengenakan baju koko putih dan celana dasar yang saya tidak tahu apa warnanya. Selesai berbebah diri saya menraih helm ink merah kesayangan yang tergeletak diatas karpet. Saya mencoba mengontak si merah dengan mengengkolnya, ternyata mesinnya tidak hidup-hidup. Sudah berkali-kali saya mencoba mengengkolnya tapi motor ini tak jua mengepulkan asapnya. Akhirnya salah seorang teman kost mencoba membantu dengan memeriksa kondisi mesin, aki dan karburator. Ternyata kondisi mesin dan karburator pada saat itu sehat wal afiat tanpa cacat sedikit pun. Sumber si merah tidak jalan karena engine stop saya hidupkan. Yah jelas lah mesinnya tak kunjung hidup bila saya engkol. Wah ini tindakan bodoh yang saya lakukan. Mungkin saya dalam kondisi yang terburu-buru.

Akhirnya si merah ini pun dapat mengepulkan asapnya. Saya tancap gas menuju ke Darul Fatah. Sebelumnya saya mampir dulu di warung gorengan langganan. Saya membeli gorengan untuk teman-teman satu liqoan. Hanya 3 ribu ruapiah saya membelinya. Saya pikir bukan nominal yang penting, tetapi keikhlasan saya untuk membeli gorengan tersebut. Berhubung kondisi keuangan sedang menipis, saya hanya kuat membelinya sedikit saja. Sesampainya di tempat biasa kami liqo (Sekretariat PKS Cabang Bandar Lampung, Red), ternyata teman-teman dan kak edi belum datang. Sms pun saya kirimkan ke kak edi. 5 menit kemudian kak edi datang. saya pun sempat mengobrol-ngobrol sebentar dengannya sembari menunggu yang lain. Johan menampakkan dirinya yang saya mengetahui kedatangannya melalui suara motor satria merah tahun 2001 kesayangannya yang sebentar lagi motor itu harus pensiun karena johan hendak mengganti motornya dengan yang baru. Hanya 2 orang mutarobbi yang datang. Kami terus mengirim sms ke teman-teman yang lain utnuk mengingatkan. Ternyata hanya rifqi yang memberikan balasan dan akan segera menyusul.

Waktu saat itu menunjukkan pukul 16.30. kami pun menuju ruangan yang biasa di pakai untuk rapat kecil. Ruangan besar yang biasa kami lewati kini dipakai rapat. Entah itu sedang rapat apa saya kurang memperhatikannya. Sembari menunggu kedatangan rifqi kami berbicara permasalahan kehidupan pribadi. 5 menit kemudian rifqi pun datang. Ia membawa buku yang berjudul ”rumah tangga rasulullah” atua mungkin saya lupa namanya. Intinya buku itu bercerita tentang kehidupan pernikahan rasulullah. Buku inilah yang menjadi materi liqo hari ini. Tampak seru memang apabila kami membicarakan masalah pernikahan.

Kamipun liqoan dengan agenda seperti biasa. Saat itu yang membawakan acara saya. Hari ini mutarobbi yang hadir hanya 3 orang. Tetapi hal itu tidak menyurutkan kami untuk belajar agama. Biasanya jika kondisi full team, kami berjulmlah 8 orang. Mungkin yang tidak hadir ada yang sudah pulang dan ada juga yang memiliki keperluan lain.

Masuk ke materi, kami pun ditantang untuk membicarakan permasalahan apa saja oleh kak edi. Kami memilih mendiskusikan masalah pernikahan. Berhubung rifqi membawa buku yang isinya menceritakan kisah-kisah rosulullah hal ini pas sekali untuk menjadi bahan diskusi. Kak edi pun menyambut baik dengan topik yang akan kami bahas. Kak edi langsung mengambil buku referensinya yang membicarakan permasalahan halal dan haram. Entah itu buku apa, intinya buku itu menjelaskan masalah pernikahan juga. Lama-kelamaan saya pun jadi ingin menikah lkalau setiap hari di jejeli oleh buku-buku tentang nikah. Ditambah lagi dengan a’adjuk bulan depan menikah juga.

Mengawali pembahasan dan diskusi rifqi membacakan sebuah kisah yang berisi tentang ”mengapa rasulullah memilih aisyah binti Abu Bakar untuk mendampingi hidupnya”. Sekilasa saya mencoba menarik kesimpulan, rosulullah memilih aisyah menjadi istrinya memang sudah perintah dari Alloh SWT. Suatu ketika Rasulullah bermumpi dengan malaikat Jibril. Malaikat Jibril menunjukkan calon istri Rasulullah. Saat itu rasulullah diperintahkan untuk menyingkap kain sutera di balik tubuh seorang wanita. Ternyata setelah di singkap kain sutera itu wanita itu adalah Aisyah. Keesok hariannya Rasulullah membicarakan perihal mimpinya itu kepada abu bakar. Rasulullah bermaksud ingin mempersunting aisyah untuk menjadi istri. Saat itu umur aisyah sangatlah dini (7 tahun) kalau tidak salah. Setelah dinikahi aisyah belum pernah bersatu dengan Rasuluullah dalam satu kamar. Hanya setelah umur 9 tahun, aisyah dan Rasulullah baru baru berdampingan dalam satu kamar.

Kami pun menceritakan permasalahan istri-istri Nabi. Ketika itu aisyah bertanya kepada Rasulullah ”Ya Rasulullah, siapakah istri yang paling Engkau cintai?”. ”Aisyah”. Jawab rasulullah. Aisyah pun bertanya perihal Khodijah. ”Bagaimana dengan Khodijah Ya Rasulullah?”. Rasul menjawab ” Ia adalah Karunia yang banyak yang telah diberikan oleh Alloh kepadaku”. Memang luar biasa perkataan yang dilontarkan oleh Rasulullah. Setiap kata-kata yang dikeluarkan oleh beliau mengandung makna-makna yang menyejukkan hati.

Kami juga bercerita tentang pernikahan Rasulullah dengan Ummu Salamah. Ketika itu Ummu salamah ditinggalkan meninggal dunia pleh suaminya. Walaupun sudah tua, ummu salamah tetap memiliki paras yang cantik. Sehingga mengundang para lelaki untuk mencoba mendekatinya dan menikahinya. Kali pertama yang mencoba melamarnya yakni Abu Bakar. Abu Bakar mencoba melamar, tetapi Ummu Salamah menolaknya dengan alasan ia masih ingin sendiri. Kalau dipikir-pikir, mengapa orang seperti Abu Bakar yang dijamin masuk Surga oleh Alloh itu di tolak oleh Ummu Salamah. Orang ke dua pun muncul dengan maksud yang sama. Kali ini Ummar Bin Khatob. Penolakanpun di lakukan oleh Ummu Salamah. Alasannya adalah ia ingin calon suaminya melebihi keimanannya. Mengapa ummu salamah menolak Umar bin Khatab yang nota benenya ialah orang yang perkataannya dibenarkan oleh Alloh. Akhirnya Rasulullah pun mencoba untuk meminang Ummu Salamah. Kali ini alasan yang di lontarkan Ummu Salamah ialah, ” Ya Rasulullah, aku ini memiliki anak yang banyak, aku sudah tua dan aku ini seorang wanita pencemburu”. Rosulullah menjawab ”Ya Ummu Salamah Aku ini lebih tua dari mu, anak Ku pun banyak dan kalaupun perihal kamu pencemburu, aku akan meminta kepada Alloh agar Alloh mengurangi ras cemburu itu”. Ummu Salamah pun tidak berkutik dengan perkataan Rosulullah. Ummu Salamah akhirnya menerima lamaran Rosulullah.

Berganti topik mengenai kisah-kisah pernikahan Rasulullah, saya pun menanyakan masalah mahar. Sebenarnya mahar itu bagaimana hukumnya. Jawabannya adalah, mahar itu wajib hukumnya. Mahar bisa dalam bentuk apapun. Bercerita lagi mengenai kisah Ali Bin Abi Thalib yang ingin menikahi putri Rasulullah Fatimah. Ali Bin Abi Thalib saat itu tidak memiliki satu barang berharga pun yang pantas untuk dijadikan mahar. Rasulullah memberikan saran agar baju perang Ali Bin Abi Thalib itu dijadikan maharnya.

Saya dapat mengambil kesimpulan dari kisah-kisah tadi, ternyata nikah itu sangat mudah tetapi yang menjadi masalah tanggungjawab kita selaku kepala rumah tangga setelah menjalin hubungan itu. Kak edi pun memberikan kartu mati kepada kami ”Pasal pertama, tidak boleh mendahului murabbi walimah. Pasal ke-2, pasal pertama tidak boleh di ganggu gugat”. Wah ini sih pembunuhan karakter namanya. Kamipun tertawa....

Kak edi juga memesan kepada kami untuk memilih wanita yang sholehah sehingga akan menghasilkan keluarga yang sakinah, mawadah warahmah. Kalau sudah siap mengapa harus ditunda-tunda. Nikah juga membuka pintu rezeki memudahkan kita mencari ridho Alloh dan yang pasti dapat menjaga syahwat....AYO MENIKAH......

Tidak ada komentar: