Memegang idealisme itu laksana MENGGENGGAM BARA API..Tak banyak orang mau melakukannya.. Sebab, hanya sedikit yang sudi bersusah-susah mencari perlindungan telapak tangan AGAR TAK MELEPUH..

Sabtu, 12 Juli 2008

Travelling in Jogjakarta

Waktu menunjukkan pukul 19.30. hari ini hari senin. Saya masih berada di Strudent Centered FK Unair. Selesai menunaikan ibadah sholat isya saya mulai menghitung waktu untuk menghabiskan perjalanan ke Terminal Bungur. Aan sudah kembali dari kamar mandi untuk salin baju. Kami diantar ke tempat yang dijadikan transit kami untuk menuju ke terminal bungur. Tak lama saya datang, bus yang akan menuju Bungur langsung datang. Wahhh ini anugerah yang Alloh berikan kepada saya. Kenikmatan ini datang seakan-akan terus mengalir. Entah bagaimana saya harus bersyukur. Saya memang sudah merencanakan untuk mampir dulu di Jogjakarta. Ada beberapa keperluan yang ingin saya lakukan di Jogja. Selain itu pula saya ingin belajar system keorganisasian FK di Jogja.

Kami sampai di stasiun Bungur pukul 20.30. mengingat perut yang terus menggerutu ingin diisi, kamipun mencoba mencari tempat makan yang bersih di terminal. Setelah lama kami mencari tempat makan akhirnya kami memutuskan makan di tempat makan di dalam terminal. Selesai makan kami langsung menuju bus jurusan Surabaya – Jogjakarta. Perjalanan ini memakan waktu 8 jam. Jika tepat waktu kami akan sampai di Jogja pada pukul 5 subuh. Dalam perjalanan bus sempat mampir di rumah makan di daerah ngawi. Perjalanan kami ternyata lebih cepat. Kami sampai di perempatan Janti pada pukul setengah 4 pagi. Ini di luar dugaan. Tidak enak dengan teman yang sudah janji untuk menjemput pada pukul 5 pagi akhirnya kami berjalan kaki ke rumah salah satu teman aan yang bernama taufik. Ditengah perjalanan kami dihadang oleh lolongan anjing malam. Kami berdua ternyata mempunyai fobia yang sama yaitu fobia dengan anjing akhirnya kami mengambil jalan aman yakni dengan mumutar jalan. Hehe.. kami pun selamat. J

Singkat cerita kami sudah sampai rumah taufik, kami langsung melemparkan tubuh ini ke ranjang empuk yang sudah di sediakan taufik untuk kami beristirahat. Jam 5 saya terbangunkan karena ingin menjalani kewajiban untuk sholat subuh. Kami menuju masjid yang tidak terlalu jauh dengan rumah taufik. Selesai sholat subuh kamipun kembali melemparkan tubuh ini ke ranjang yang menggoda untuk kami tumpaki.

Pagi sudah tiba, gerutuan dan panggilan dari sesorang terngiang ditelinga saya. Akhirnya saya pun tersadar. Ketika tersadar saya dihadapkan dengan wajah yang baru kali pertama saya lihat. Ternyata dialah dodi. Dialah orang yang Alloh titipkan rahmatnya untuk memberikan berbagai kebaikan dan kesabaran kepada saya. Setelah cukup nyawa yang terkumpul, saya mencoba bangkit untuk melanjutkan agenda selanjutnya yakni makan pagi. Saat saya keluar kamar menuju ruang tamu ternyata saya disambut dengan hidangan makan pagi oleh ibunya taufik. Terima kasih untuk kebaikan keluarga taufik. Lagi-lagi nikmat Alloh diberikan kepada saya melalui orang-orang yang baru saya kenal.

Setelah selesai mengisi perut saya diajak mereka (Aan, Dodi dan taufik) ke kampus UGM. Mereka memang sudah ada agenda untuk penelitian. Saya sedikit mencoba membantu mereka untuk penelitian, tetapi keinginan itu hilang ketika ada dosen pembimbingnya datang untuk mengecek penelitian mereka. Saya terpaksa harus berdiam diri di menunggu pembimbing menasehati kinerja teman saya itu. Hamper 1 jam mereka berdiskusi. Yah hampir 1 jam juga saya harus menunggu. Tapi tidak apapa untuk melatih kesabaran..

Huaaah ngantuk sekali saya pagi hari ini.. mungkin ini dulu yang bisa saya tulis, mengingat besok saya ingin mutar-mutar kota Jogja, jadi mu tidur dulu.. sekarang menunjukkan pukul 1. 40 dini hari..nanti di sambung lagi….

iswandi darwis poenya cerita...

Tidak ada komentar: