Lampu merah bb ku menyala menandakan ada beberapa bbm yang
masuk dan harus ku baca. Ternyata bbm tersebut berasal dari grup FK Unila 04..
berita menggembirakan terlihat dari salah seorang teman yang telah diterima di
PPDS Obsgyn dan pastinya dia adalah seorang calon ahli obsgyn.. ada lagi di
rubrik bagian lain yang membicarakan penatalaksanaan penyakit..
konsensus-konsensus yang mesti dilaksanakan secara prosedural.. dan algoritma
penatalaksanaan pasien gawat darurat.. sepertinya hal-hal seperti itu membuatku
semakin merasa orang yang paling bodoh.. memang aku terasa yang paling bodoh..
hanya sepintas teori saja yang aku tahu sedangkan secara praktis aku sangat
kurang tahu..
Pengajar itulah profesi yang aku pilih dan aku geluti saat
ini.. profesi itulah yang telah mengantarkan aku kepada kesuksesan yang pertama
yakni lulus profesi dokter tanpa adanya suntikan dana dari kedua orang tua..
lalu kesuksesan yang kedua yakni aku telah membuat rumah sendiri dan tabungan
haji kepada orang tua ku apabila kesuksesan tersebut dinilai dari nilai
finansial.. aku yang setiap harinya berkutat dengan spidol dan papan tulis
mencoba menjadikan mimpi menjadi kenyataan.. yang terkadang merasa iri kepada
teman-teman dengan sejuta pengalaman klinik karena sudah hampir 2 tahun aku
tidak pernah jaga di rumah sakit hanya berkutat di depan papan tulis putih yang
telah menjadi saksi perjuangan hidup yang tidak mengenal capek sakit dan patah
semangat..
Terkadang aku sangat memimpikan menjadi ahli kardiologi atau
ahli interna atau ahli saraf yang menghantarkanku kepada keilmuan yang lebih
tinggi.. entah kenapa setiap orang yang sudah lulus profesi dokter menginginkan
pendidikan dokter spesialis.. mungkin dengan mengikuti pendidikan tersebut
seorang dokter dikatakan sangat pandai..sangat pintar.. padahal tidak seperti
itu adanya.. IPK yang tidak mencukupi
skill yang tidak mumpuni pun bisa masuk apabila ada koneksi dan relasi serta
dana yang cukup untuk pembiayaan semasa pendidikan.. tidak heran bahwa biaya
kesehatan untuk konsultasi dokter spesialis sangat mahal karena biaya
pendidikannya pun mahal..
Aku yang tiap harinya berkutat dengan spidol biru, hitam dan
merah terkadang menginginkan kondisi seperti itu.. menginginkan mencapai ilmu
spesialistik.. akan tetapi entah mengapa keinginan itu terasa berat ketika
melihat pembiayaan yang sangat tinggi, persaingan yang ketat dll..
Kini aku hanya berusaha berdoa yang terbaik.. karena hanya
itulah yang bisa aku lakukan saat ini..
3 komentar:
sebenarnya Allah tidak akan memberi tanggungjawab kepada seorang manusia jika ia tak mampu menjalaninya. mungkin jalan yang ditunjukkan kepadanaya bukan dari Akal seperti yang anda miliki,,tapi dari kelebihan materi,,dan sesungguhnya mungkin itulah jalan yang mengantarkan dia kepada membantu sesama,,yang penting niat kita.
dok,ku yakin suatu saat jalan kesana ADA untuk orang yang sabar.
Terima kasih atas saran dan masukannya.. :)
Maaf baru dibalas
Posting Komentar