Memegang idealisme itu laksana MENGGENGGAM BARA API..Tak banyak orang mau melakukannya.. Sebab, hanya sedikit yang sudi bersusah-susah mencari perlindungan telapak tangan AGAR TAK MELEPUH..

Jumat, 04 Juli 2008

Puisi pemberian dr. Nurlis Mahmud, MM

MUST BE BEST A DOCTOR

Perhatikan di setiap bait pusi yang tertulis....

I-S-W-A-N-D-I-D-A-R-W-I-S

Inikah rasanya cinta

Indah, manis, toksisitas dan menyakitkan…

Implementasinya romantisme, kebahaagiaan, kebohongan, kesombongan, rayuan gombal, keangkuhan, sarkasme, sadisme

Implikasinya kebahagiaan, kenikmatan, penderitaan, kesenangan, kesengsaraan “nervous”…

”Sense of belonging” untuk seorang fenimisma? (itu pasti)

Send me the pillow that your dream on

Sentuhan hati nuraniku pasrah bersama kedatanganmu

Setiap detik nadiku terimbas cintamu

Seikhlas darahku, aliran cintaku padamu

Why not?ah itu hanya fatamorgana di gurun sahara, hanya ilusiku

When upon a time..

Wanita ini singgah diharibaanku, batinku berdegub gemuruh melewati garis demarkasi alam sadarku

Waktu selalu bergerak menjangkauku, deburan ombak cintamu berlabuh di pantai sanubariku

Asetil kolin sarafku hiperaktif jadinya

Adrenalinku meningkat bila mengenang wajahmu

Apa memang aku telah diperkosa, diperbudak cinta?

Akankah kubiarkan cita-cita ku “suicide”demi cinta?

Nafas inspirasiku. Tercemar aroma cintamu

Nukilan tinta darahku tergores dilubuk hati

Nafasku tersendat bila tak terhirup aroma cintamu

Nadiku seakan berhenti, bila tak melihat tersungging senyummu

Nothing else for me

Diri batinku, gaduh, gelisah, galau, ketidaktentraman sejak kehadiranmu dalam hatiku

Dirimu, apa merasakan getaran bulu roman cintaku?

Duduk termenung.......di atas masalah? Tidak !!

Diam-diam aku tersadar dari ”tsunami” yang menghantam batinku...aku “anxietas”:

Impious ! bukanlah tipe watakku

Insan ini ciptaanMu, ya Alloh ampuni hambamu

IlhamMu akan menyirami hati nuranihamba yang hina dina ini yang telah panas membara karena api cinta, ya Alloh

Ihdinasyiratholmustaqim......

Improfisasi, berinisiatif kucurahkan untuk belajar hingga mencapai ”orgasme” dalam belajar..

Dedikasiku mantaplah sudah

Daku akan kembali kepangkuanmu

Dan keharibaan kasihku”Aku menatap” textbook / diktat yang berserakan dan berdebu yang sudah lama terlupakan demi mengabdi pada buasnya cinta”

Dadaku sesak... ”tuk memuntahkan segepok cinta yang telah membeku dalam hatiku”

Darah venaku..”akan mengeluarkan setiap darah cintaku padamu”

Di udara yang penuh polusi cinta

Dan mengiringi usaha setiap derap langkah cita-citaku..

Aku kan seperti batu dihantam air sungai Citarum, tegar dan perkasa, hati ini tak akan luluh lantak oleh badainya cinta

Andai aku punya kepak..

Aku akan terbang menjauhi pohon cintamu

Apakah masih ada hari esok....dan kesempatan bagi hamba yang hina dan fana ini?, tak perlu tangis...jauhi air mata..Nawaitu dan bertaubatlah..

Rugi bagi insan, hari ini hasilnya sama dengan hari kemarin

Ranah Lampung memanggilku..tuk tuntutan masa depan...

Resonansi suara hatiku, dengus nafasku, nadiku mulai mendekati “keabsahan”

Relakan aku merantau ke tanah seberang ayah bundaku, tuk masa depan yang menjanjikan

“Wis, kau adalah dambaan dan asa kami anak ku” terngiang di telingaku

Wejangan dan petuah!....tuk bekalmu cukup anakku..

Wanti-wanti kerikil kehidupan, anakku

Wasiat Alloh kau pegang teguh, anakku

Waktu selalu berputar, menggelinding dan bisa melahapmu, anakku..

I Promise must be best a doctor…ayah dan bundaku tercinta…

I want to make sure that I learned a lesson from mistake,,

Impuls sensorik dan motorik sudah di bawah kendaliku..

Iman dan taqwa memayungiku

Indah nian sanubariku kini..

Suasana hening, sunyi, senyap di sekelilingku, aku terbangun ternyata buku-buku jadi bantal kepalaku..aku bermimpi? Azan subuh menggema di telinga ini..

Seraya ditusuk cahaya fajar di ufuk timur, aku menghadap illahi minta petunjuknya..

Simfoni indah menelusuri sel-sel tubuhku kini..

Simbol cinta, pudarlah kini

Superman di kelas, dambaanku..

Sumasi terakhir untuk cinta

Ah persetan dengan cinta, kan ku gapai cita-citaku

Dari musafir kelana cinta....

Itu lah dia dr. Nurlis Mahmud, MM.. dialah “babeh” yang mengajarkan aku semua tentang kehidupan. Pelajaran hidup yang kini aku geluti.. mencari kebenaran disela-sela kebohongan yang kini nampak.. dia mengajariku berbagai hal. Berorganisasi yang baik seperti apa. Managerial yang poten seperti bagaimana. Secara beliau mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan. Aku diajarkannya bagaimana meniti hidup dari bawah..memahami setiap perilaku yang dilakukan manusia dalam mencapai orgasme hidupnya..beliau sangat istimewa bagiku.. amat sangat..kealfaanku dan kegagalan yang pernah aku alami pasti menjadi bahan diskusi dengan beliau..terimakasih ya Alloh terimakasih atas kiriman orang yang sangat memahamiku saat aku menemui jalan buntu, saat pikiran ini stagnansi dan mencapai titik kulminasi untuk terus berjuang di jalanMu.......

2 komentar:

andrie febriansyah mengatakan...

saya terpukau membaca puisinya mas,,

Andrie Febriansyah mengatakan...

sekarang beliau sudah meninggalkan kita semua dg tenang, puisi ini menjadi awal perkenalan saya dengan beliau, dan beliau adalah guru terhebat untuk semua orang.